SEORANG anggota
Brimob Polda Gorontalo bernama Briptu Norman Kamaru --yang sebelumnya namanya
tidak terkenal di tingkat lokal-- mendadak menasional bak artis. Negeri kita
memang aneh, hanya karena orang bergoyang ala India, tiba-tiba banyak orang,
baik di jalan-jalan, di parlemen ikut tersihir. Termasuk media televisi kita.
Berita tentang
dirinya dimuat berhari-hari di media massa cetak, TV maupun online. Berkat
kemampuannya menirukan jogednya Shahrukh Khan videonya di Youtube diunduh
1.035.359 kali (sampai Jumat, 8 Maret 2011), membuat namanya lebih populer
dibanding bintang film India Shahrukh Khan yang membintangi film “My
Name is Khan” yang memecahkan rekor Box Office di
Inggris dan Amerika.
Atas jasa media –termasuk TV pula--- ia
disanjung banyak orang, diundang beberapa pejabat, mendapatkan beasiswa,
dianggap sebagai pahlawan karena telah menjadikan polisi sebagai sosok yang
lebih humanis di mata masyarakat dan menciptakan suatu pencitraan yang baik
bagi ratusan ribu polisi teman-temannya. Walhasil, ia
menjadi mulia di mata masyarakat.
Karena Ketaqwaan
Menjadi mulia adalah
keinginan setiap manusia, namun tidak setiap manusia mengetahui hakekat
kemuliaan. Kemuliaan yang hakiki adalah mulia di sisi Allah.
Mulia di sisi Allah
pasti mendatangkan keberkahan yang sebenarnya. Lalu ukuran apakah yang
bisa digunakan untuk menilai seseorang mulia di sisi Allah atau tidak?
Satu-satunya ukurannya adalah ketaqwaaan. Jika seseorang sudah mencapai derajat taqwa, dia telah mulia di sisi Allah. Semakin tinggi tingkat ketaqwaannya, semakin mulia kedudukannya di sisi Allah. Sekadar ber-Islam dan beriman tanpa bertaqwa bukanlah ukuran mulia di sisi Allah. Apatah lagi harta, kedudukan, jabatan, profesi, gelar akademik dan gelar-gelar lainnya, prestasi akademik dan prestasi-prestasi lainnya, pakaian kebesaran dan pakaian-pakaian lainnya, popularitas, ketampanan atau kecantikan, dan hal-hal yang bersifat duniawi lainnya. “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat [49]:13)
Dengan berpedoman pada
wahyu-Nya tersebut, manusia bisa melihat dirinya sendiri dan orang lain
secara kasat mata apakah telah mencapai derajat taqwa dan seberapa tinggi
tingkat ketaqwaanya.
Salah satu ciri
orang-orang yang bertaqwa dalam al-Quran adalah “yuqiimuun ash-sholah” (mendirikan
shalat) sebagaimana tersebut dalam dua ayat berikut ini.
“Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” (QS. Al-Baqarah [2]:2-3)
Kata ash-sholah di
dalam al-Qur’an bergandengan dengan kata kerja dasar aqooma (mendirikan)
bukan ’amala (mengerjakan). Dalam ayat tersebut di atas, kata yang
bergandengan dengan kata as-sholah adalah yuqiimuna (mendirikan), bukan
ya’maluuna (mengerjakan). Yang dimaksud dengan mendirikan shalat adalah
memelihara atau menjaga shalat, dalam arti tidak melalaikannya. Definisi
tidak melalaikan shalat adalah sebagai berikut: Shalat wajib lima waktu tidak ada yang bolong. Melakukan
setiap shalat dengankhusyu’ dan tuma’ninah. Melaksanakan
shalat fardhu tepat waktu (tidak menunda-nunda) dan bagi laki-laki wajib
berjama’ah di masjid (musholla/surau/nama lainnya).
Selain mendirikan
shalat. ciri orang bertaqwa lainnya yang juga penting untuk dikemukakan di
sini adalah sedikit tidur di malam hari dengan cara segera tidur di awal
malam dan segera bangun di tengah malam atau di akhir malam sebelum fajar
menyingsing untuk beribadah kepada Allah dengan mendirikan shalat Lail
(tahajjud), membaca al-Qur’an, berdzikir, memanjatkan do’a, dan memohon ampun
kepada Allah.
Al-Quran menyebutkan;
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di
dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang
diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di
dunia adalah orang-orang yang berbuat baik; Mereka sedikit sekali tidur di
waktu malam; Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (QS. Adz-Dzaariyaat [51]:15-18)
Sedangkan ciri lain
orang yang paling bertaqwa adalah menafkahkan hartanya di jalan Allah.
“Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa
dari neraka itu, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk
membersihkannya.” (QS. Al-Lail
[92]:17-18)
Kemudian, keuntungan
apa saja yang pasti diperoleh oleh orang-orang bertaqwa?
Salah satu keuntungan yang didapatkan orang bertaqwa di dunia adalah ketika ajal datang kepadanya malaikat mencabut nyawanya dalam keadaan baik. Ketika meninggal, setiap orang berbeda keadaannya, ada yang baik dan ada yang tidak baik. Baik atau tidak tergantung masing-masing individu, apakah telah mencapai derajad taqwa atau tidak.
“(yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya,
mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala
apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada
orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan
baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka):
"Salaamun'alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang
telah kamu kerjakan".” (QS. An-Nahl [16]: 31-32)
Di akhirat, keuntungan yang akan didapatkan orang-orang bertaqwa adalah memperoleh surga yang memang sudah disediakan khusus oleh Allah untuk mereka. “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali I’mron [3]:133)
Dengan mengetahui
keberkahan yang pasti diperoleh oleh orang-orang yang bertaqwa yang tidak
bisa diragukan lagi pasti mulia di sisi Allah apakah kita masih mengejar
kemuliaan diri dan memuliakan manusia yang dimuliakan menurut kaca mata dan
di mata manusia?
Karenanya, marilah kita
jadikan diri kita, apapun profesi kita. Baik sebagai pemimpin, pejabat,
pemilik dan pelaku media, selebritis, maupun lainnya berusaha menjadikan diri
kita sendiri mulia di sisi Allah dan memuliakan orang-orang yang mulia di
sisi Allah.*
|
Anda pasti bingung dengan iklan atau penawaran bisnis yang instan, jutaan rupiah perhari bahkan milyararan dari internet.begitulah cara-cara mereka ingin mendapatkan uang dengan menjual kebohongan. janganlah tertipu sobat ! tapi tidak semua bisnis di internet penipu. pilihlah bisnis yang benar-benar potensi, jujur dan gratis, jika Sobat mau? marilah saya tunjukkan yang benar-benar gratis dan menjanjikan.
Derajat Manusia
Langganan:
Postingan (Atom)